Tak terasa sudah lebih dari 10 tahun penulis menunggang kuda besi dua roda berlambang sayap terbang ini alias Honda supra X 100cc.
Mulai melirik beberapa pabrikan untuk melihat lihat produk keluaran terbaru. Tapi jauh sebelum memilih pabrikan penulis sempat berdiskusi dengan direktur keuangan di rumah (maksudnya istri bro) untuk memutuskan apakah akan membeli tunggangan manual (porsnelling) atau otomatis ato yang dikenal dengan motor matik.
Plus minus yang penulis pertimbangkan dalam memilih kendaraan matik atau porsneling
Plus Matik vs Porsnelling
Matik
- Lebih santai karena tidak perlu memikirkan oper gigi -> faktor utama
- Posisi kaki bisa lebih bergerak bebas karena ruang di depan jok lebih plong
Porsnelling
- Sudah terbukti awet dari sisi performa
- Jika rem agak aus bisa dibantu dengan pengereman porsnelling
Minus Matik vs Porsnelling
Matik
- Pengereman kurang responsive jika ada sudden accident
- Jika rem aus maka impactnya akan sangat fatal
- Kesannya kurang macho J
Porsnelling
- Posisi kaki yang kurang nyaman karena harus oper gigi dan rem
- Capek lebih terasa saat jalanan setengah macet karena harus up and down porsnelling
Dengan pertimbangan jarak rumah dan kantor rata-rata 30 km atau lebih kurang 60 km PP, akhirnya penulis memutuskan untuk memilih tunggangan matik dibandingkan porsnelling.
Nah untuk urusan pabrikan dalam memilih tunggangan matik ini penulis agak bingung karena di satu sisi si kepak sayap memiliki reputasi ketahanan yang lebih bagus dan harga jual kembali yang lebih ok akan tetapi si garpu tala mengeluarkan versi matik lebih dahulu dibandingkan si kepak sayap dengan teknologi yang lebih advance.
Kayaknya kudu istikharah untuk mutusin mau milih pabrikan dan merk matik idaman ini….
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan pesan dan kesan anda dengan tetap menjaga kesopanan (no-spam please)